Cara Melaksanakan Sholat Gerhana Matahari Dan Bulan Sesuai Sunah

Advertisement
Advertisement
Cara Sholat Gerhana Matahari Sesuai Sunah Nabi Kita sering menyaksikan kejadian-kejadian alam baik yang dipahami secara logika dan dapat diterima karena bisa dibuktikan secara ilmiyah maupun sebaliknya. Salah satu contoh, adanya gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan. Ketika itu terrjadi, macam-macam orang menyambutnya ada yang ramai-ramai menykasikan kejadian yang jarang terjadi dan hanya dijadikan tontonan semata, mereka lupa kepada Dzat yang telah menghadirkan kejadian itu . Disisi lain ada sebagian orang yang dihantui rasa takut dan cemas, fikirannya telah dihantui dan dirasuki fikiran-fikiran negatif kemudian mengasumsikan dengan sesuatu diluar nalar.

Bagi umat Islam itu semua mesti dihindari, bukan berarti tidak boleh menyaksikan kejadian yang sangat langka atau tidak boleh memiliki rasa takut. Menyaksikan kejadian yang luar biasa merupakan kenikmatan dan anugrah yang harus diterima dan takut juga merupakan bentuk kehawatiran. Ia memang tapi yang paling penting adalah menyambut itu semua dengan kegaiatan-kegiatan yang dicontohkan dan diperintahkan oleh Rasululloh SAW. Sebagaimana firmannya.

”Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah, maka apabila kalian melihat gerhana maka berdo’alah kepada Allah lalu sholatlah sehingga hilang dari kalian gelap dan bersedekahlah.” (HR Bukhari-Muslim)



Siti A’isyah ra bercerita: Gerhana matahari pernah terjadi di masa Rasululloh SAW kemudian beliau sholat bersama para sahabat. Beliau pun berdiri dengan lama, lalu ruku’ dengan lama, terus berdiri lagi dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu ruku’ dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu mengangkat kepala dan bersujud, dan melakukan sholat yang terakhir seperti itu, kemudian selesai dan matahari pun sudah muncul. (HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Para ulama telah bersepakat bahwa sholat gerhana matahari dan bulan adalah sunnah dan dilakukan secara berjamaah. Berdasarkan redaksi hadits yang pertama di atas penamaan gerhana matahari dan bulan berbeda, sholat khusuf untuk gerhana bulan dan sholat kusuf untuk gerhana matahari. Imam Maliki dan Syafi’i berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidatuna A’isyah berpendapat bahwa sholat gerhana dengan dua roka’at dengan dua kali ruku’, berbeda dengan sholat Id dan Jum’at.

Dalam setiap ruku’ disunnahkan membaca tasbih berulang-ulang dan berlama-lama. سُبْحَانِ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ Tasbih yang berarti gerak secara dinamis seperti ketika bulan berrotasi (berputar mengelilingi kutubnya) dan berevolusi (mengelilingi) bumi, bumi berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari, atau ketika matahari berotasi dan berevolusi pada pusat galaksi Bimasakti. Namun pada saat terjadi gerhana, ada proses yang aneh dalam rotasi dan revolusi itu. Maka bertasbihlah! Maha Suci Allah, Yang Maha Agung! Adapun tata cara shalat gerhana adalah sebagai berikut:

1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu. (bisa secara ijtihad/hasil hisab atau berdasartkan informasi dari ahli yang terrpercaya )
2. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3. Niat melakukan sholat gerhana matahari (kusufisy-syams) atau gerhana bulan (khusufil-qamar), menjadi imam atau ma’mum. أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
4. Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
5. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
6. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali
7. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Misalnya rakaat pertama membaca surat Yasin (36) dan ar-Rahman (55), lalu raka’at kedua membaca al-Waqiah (56) dan al-Mulk (78)
8. Setelah sholat disunahkan untuk berkhutbah.

Inilah salah satu amalan amalan dan Cara Sholat Gerhana Matahari sesuai Sunat Nabi Dan Ahlu Sunnah
Advertisement


Advertisement